Home » , » Takhrij Al-Hadis

Takhrij Al-Hadis

Written By Akmal AZB on Sunday, 5 March 2017 | 20:57

   Hai selamat datang di blog kami. Bertemu lagi dengan saya. Dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang takhrij al-hadis dengan jelas dan padat. Tentu saja agar kawan-kawan bisa dengan mudah untuk mempelajarinya.

   Dari materi ini saya akan menjelaskan dari pengertian, tujuan, manfaat, kitab-kitab yang diperlukan untuk men- takhrij, metode takhrij dan kitab pendukungnya serta langkah-langkah men-takhrij al-hadis. Untuk lebih jelasnya mari kita langsung saha simak materinya dibawah ini. Let's go!!!

TAKHRIJ AL-HADIS

A.      PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT

Takhrij al-Hadis adalah;

الـدلالة على مـوضع الحـديث فى مصادره الأصليـة التى أخرجته بسنده ثم بيـان مـراتبـه عند الحاجـة

   “Menunjukkan atau mengemukakan letak asal hadis pada sumber-sumbernya yang asli yang didalamnya dikemukakan hadis itu secara lengkap dengan sanad-nya masing-masing, dan jika diperlukan dijelaskan kualitas hadis yang bersangkutan.”

   Tujuan Takhrij al-Hadis :

-      Mengetahui sumber suatu hadis

-      Mengetahui kualitas suatu hadis apakah diterima (shahih dan hasan) atau ditolak (dha’if).

   Manfaat Takhrij al-Hadis :

-      Mengenal sumber kitab hadis

-      Mengenal ulama periwayat hadis

-      Memperjelas keadaan sanad

-      Memperjelas perawi hadis yang samara

-      Dapat membedakan periwayatan bil makna dan bi riwayah

-      Memperjelas kualitas hadis

B.      KITAB-KITAB YANG DIPERLUKAN DALAM MEN-TAKHRIJ

1.  Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Hadis al-Nabawi karya AJ. Wensinck dan Muhammad Fuad Abdul Baqi

2.  Miftah Kunuz al-Sunnah karya AJ. Wensinck dan Muhammad Fuad Abdul Baqi

3.  Al-Isti’ab fi Ma’rifati al-Ashab karya Ibnu Abdi al-Barr al-Andalusi (w.463 H/1071 M)

4.  Al-Ishabah fi Tamyiz al-Shahabah karya Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalany (w. 852 H / 1232 M)

5.  Al-Thabaqat al-Kubra karya Abu Abdillah Muhammad ibn Sa’ad Katib al-Waqidi (w. 230 H)

6.  Al-Tarikh al-Kabir karya Imam Bukhari (w. 256 H / 870 M)

7.  Al-Kamal fi Asma al-Rijal karya Abdul Ghani ibn Abdul Wahid al-Maqdisi al-Hanbali (w. 600 H)

8.  Tahdzib al-Kamal karya Abu al-Hajjaj Yusuf Yusuf ibn al-Zaki al-Mizzi (w. 742 H)

9.  Tahdzib al-Tahdzib karya Ibnu Hajar Al-Asqalany

10.  Tahdzib al-Tahdzib karya Abu Abdillah Muhammad ibn Ahmad al-Dzahabi (w. 748 H)

11.  Khulashah Tahdzib Tahdzib al-Kamal karya Shafiyuddin Ahmad ibn Abdillah al-Khazraji al-Anshari al-Sa’idi (w. 924 H)

C.     METODE TAKHRIJ DAN KITAB PENDUKUNGNYA

1.      Takhrij melalui lafaz pertama matan hadis

a.  Al-Jami’ al-Shaghir min Hadis al-Basyir al-Nadzir karya Al-Suyuthi (w. 911 H)

b.  Mu’jam Jami’ al-Ushul fi Ahadis al-Rasul karya Imam al-Mubarak ibn Muhammad ibn al-Atsir al-Jaziri.

c.   Jam’u al-Jawami’ / Al-Jami’u al-Kabir karya As-Syuyuthi.

2.      takhrij melalui kata-kata dalam matan hadis

a.      Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadz al-Hadis al-nabawi karya AJ. Wensinck dan Muhammad Fuad Abdul Baqi.

3.      Takhrij melalui perawi hadis pertama

a.      Athraf al-Shahihain karya Imam Abu Mas’ud Ibrahim al-Dimasyqi (w. 400 H)

b.      Athraf al-Kutub al-Sittah karya Syasuddin al-Maqdisi (w. 507 H)

4.      Takhrij berdasarkan tema hadis (iman, shalat, zakat, puasa, haji)

a.      Kanzu al-Ummah fi Sunan al-Aqwal wa al-Af’al karya Al-Muttaqi al-Hindi

b.      Miftah Kunuz al-Sunnah karya AJ. Wensinck dan Fuad Muhammad Abdul Baqi

c.       Nashbu al-Rayah fi Takhrij Ahadis al-Hidayah karya Al-Zayla’iy

d.      Al-Dariyah fi Takhrij Ahadis al-Hidayah karya Ibnu Hajar Al-Asqalany.

5.      Takhrij berdasarkan status hadis (Qudsi, Masyhur, Mursal)

a.      Al-Azhar al-Mutanasirah fi al-Akhbar al-Mutawatirah karya As-Syuyuthi

b.      Al-Ittihafatu al-Saniyyah fi al-Ahadis al-Qudsiyyah karya Al-Madani

c.       Al-Marasil karya Imam Abu Dawud.

D.      LANGKAH-LANGKAH MEN-TAKHRIJ AL-HADIS

1.      Takhrij al-Hadis, yaitu menelusuri hadis yang dimaksud kepada kitab sumber hadis dengan menggunakan salah satu metode takhrij.

2.      Al-I’tibar, yaitu mengkombinasikan (menghubungkan melalui gambar/skema) antara sanad yang satu dengan sanad lainnya, sehingga terlihat jelas seluruh jalur sanad hadis yang diteliti.

3.      Tarjamah al-Ruwat dan Naqd al-Sanad, yaitu pemaparan sejarah atau biografi perawi hadis secara lengkap disertai kritik, penilaian atau pernyataan ulama hadis (sahabat/tabi’in besar/tabi’in kecil) tentang pribadi perawi tersebut.

4.      Natijah (Hukum hadis), yaitu kesimpulan terhadap pemaparan point 1 s/d 3 diatas, sehingga harus dijelaskan status hukum sanad hadis tersebut (shahih atau dha’if).

5.      Syarhu al-Hadis (Fiqhu al-Hadis), yaitu penjelasan hukum yang terkandung dalam matan hadis yang diriwayatkan oleh para perawi hadis tersebut.

   Dari artikel tentang takhrij al-hadis ini semoga dapat membantu kawan-kawan dalam mengerjakan tugas pelajaran hadisnya. Jangan lupa like dan shere ya, supaya teman-teman kalian juga dapat mempunyai banyak pengetahuan. Terima kasih susah mampir di blog kami sekali lagi terima kasih.

0 comments:

Post a Comment

Propellerads