Home » , » Hasud, Riya, Aniaya dan Diskriminasi

Hasud, Riya, Aniaya dan Diskriminasi

Written By Akmal AZB on Tuesday, 7 March 2017 | 18:25

   Hai selamat datang di blog kami. Bertemu lagi dengan saya. Dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang hasud, riya dan diskriminasi dengan jelas dan padat. Tentu saja agar kawan-kawan bisa dengan mudah untuk mempelajarinya.

   Dari materi ini saya akan menjelaskan dari pengertian, macam-macam dan contohnya. Untuk lebih jelasnya mari kita langsung saha simak materinya dibawah ini. Let's go!!!

HASUD, RIYA', ANIAYA DAN DISKRIMINASI

A. Hasud

1. Pengertian

   Hasud adalah perasaaan tidak senang melihat orang lain mendapatkan nikmat dari Allah Swt, bahkan berusaha dengan berbagai cara agar orang yang mendapat nikmat dan kesenangan tersebut kembali seperti semula. Kepuasannya akan tercapai apabila orang lain tak ada yang melebihinya dalam segala hal.

   Misalnya seperti kasus berikut: si Ali sudah diangkat masyarakat menjadi guru/imam tetap di salah satu masjid, kemudian datang si Badrun dengan segala cara berusaha menjatuhkan si Ali. Dan si Badrun sebenamya ingin menjadi guru/imam tetap menggantikan si Ali di masjid itu. Cara begini adalah berdosa di sisi Allah. Tapi kalau si Badrun ingin menjadi guru/imam tetap di masjid yang lain, yang belum ada imam/gurunya atau masih membutuhkan, itu boleh saja dan tidak salah. Tapi jangan dengan merebut jabatan orang lain yang sudah dikaruniakan oleh Allah Swt dan dipercayakan kepadanya.

   Cara seperti inilah yang tidak diperbolehkan, hasud itu telah ditentang oleh Allah Swt dalam beberapa hal seperti:

- Membenci nikmat atau anugerah Allah Swt yang diberikan kepada orang lain.

- Tidak rela menerima pembagian karunia Allah Swt atas dirinya.

- Pelit terhadap pemberian Allah Swt, kalau bisa kebajikan dan anugerah Allah Swt jatuh pada dirinya, tidak perlu orang lain, kalaupun orang lain memperolehnya diharapkan di bawah derajat dirinya.

- Mengikuti pengaruh iblis yang sebetulnya sangat merugikan dan menghinakau diri sendiri.

2. Akibat perbuatan hasud
Abu Laits Asmarakandi (1980: 228) mengatakan, tidak ada yang lebih jahat selain hasud, penghasud akan mengalami bencana sebelum hasutannya mencelakai orang, misalnya:

- Kerisauan dan kegelisahan akibat kebencian tak terputus-putus.

- Terkena kehinaan dan kegelisahan apalagi ia menyadari bahwa orang lain telah memahami hasutannya, maka la akan dipandang rendah dan pasti dijauhi.

- Jauh dari rahmat Allah Swtdan sesama manusia.

- Hancurnya kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan.

   Nabi bersabda: "Jauhilah olehmu sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan-kebaikan seperti api memakan kayu bakar: " (HR. Abu Dawud).

3. Cara menghindari sifat hasud

- Selalu meningkatkan iman kepada Allah Swt

- Berupaya meningkatkan ketaqwaan Allah.

- Mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada kita.

- Meningkatkan sifat qana'ah.

- Menyadari kedudukan harta dan jabatan dalam kehidupan manusia di dunia

B.   Sifat Riya

1.  Pengertian

   Riya menurut arti bahasa berarti "melihat" karena ketika berbuat, selalu berusaha agar dilihat dan diperhatikan orang lain untuk mendapat pujian. Sedang riya menurut istilah adalah "sikap atau tindakan seseorang memperlihatkan amal perbuatannya serta ibadahnya kepada orang lain". Dengan kata lain riya adalah melakukan amal ibadah dengan niat karena selain Allah, ingin pujian atau dilihat orang lain.
Niat karena Allah Swt sangat menentukan nilai dan kadar iman seseorang yang melakukan pekerjaan, apakah untuk mendapat ridha dan pahala Allah Swt atau untuk tujuan lain. Rasulullah bersabda:

   Artinya: "Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya dan seseorang akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang diniatkan. " (HR. Bukhari dan Muslim).

2.  Macam-macam riya

   Riya terbagi menjadi dua kategori, yaitu:

a. Riya dalam niat

   Artinya sejak awal perbuatan, bahkan sebelumnya sudah didasari riya. Dengan demikian riya dalam mat apabila seseorang melakukan sesuatu pekerjaan, hatinya merasa bangga dan mengharap pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan ikhlas karena Allah Swt Karena niat bukan karena Allah, maka segala apa yang ia lakukan baik ibadah salat, puasa, haji, maupun amaliah yang lainnya akan menjadi sia-sia dan musnah.

b.  Riya dalam perbuatan

   Artinya Riya dilakukan ketika sedang melakukan perbuatan baik ibadah maupun pekerjaan amaliyah yang bersifat keduniaan bila didasari dengan niat riya, tidak ikhlas karena Allah Swt, ingin dilihat orang, mengharap pujian dan sanjungan dari orang lain, tidak akan mendapat nilai atau manfaat baik bagi dirinya maupun masyarakat, lebih-lebih bagi agama dan negara.

- Bersedekah didasari riya laksana batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lain menjadilah dia bersih. Baca firman Allah dalam QS. Al Baqarah: 264.

- Allah melarang berperang berdasarkan riya' dan menghalangi (orang) lain menempuh jalan Allah (sabilillah), baca firman Allah dalam QS. Al Anfal: 47.

C.   Sifat Aniaya (Zalim)

1. Pengertian

   Aniaya berasal dan bahasa Arab (dzolama) sifat ini termasuk salah satu sifat yang dikutuk oleh Allah dan Rasul-Nya, serta dikecam oleh seluruh umat manusia di dunia. Sifat ini berakibat menjatuhkan martabat diri sendiri dan orang lain.

   Sifat aniaya/zalim dapat berupa bentuk :

- Zalim kepada Allah, tidak mau mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya.

- Zalim kepada orang lain, artinya memperkosa kehormatan dan harta benda atau berbuat semena-mena kepada orang lain.

- Zalim kepada binatang, artinya memperlakukan binatang secara tidak Islam, dengan cara mengurung, menyembelih dengan pisau tumpul dan sebagainya.

2. Bahaya sifat zalim

- Akan merugikan kehidupan sendiri baik di dunia maupun di akhirat

- Akan memperoleh azab/laknat dan Allah (QS. Al Maidah: 78-80).

- Akan memperoleh siksaan Allah di akhirat (QS. Al Maidah: 33)

- Amal perbuatannya menjadi sia-sia (QS. Al Kahfi: 103-105)

D      Diskriminasi

  Diskriminasi adalah perbedaan. Sedangkan menurut istilah diskriminasi adalah bersikap membeda-bedakan atau memisahkan antara sesama manusia, baik karena perbedaan derajat, suku, bangsa, warna kulit, jenis kelamin, usia, golongan, ideologi dan sebagainya.

   Menurut George A Theodorson dan Achilles George Theodorson dalam A Modern Dictionary of Sosiology mengartikan bahwa diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang terhadap perorangan atau kelompok berdasarkan sesuatu,biasanya bersifat katagorikal, atau atribut – atribut khas berdasarkan suku, bangsa, agama atau  kenggotaan  kelas – kelas sosial.

   Adapun contoh perbuatan diskriminasi yaitu :

- Sebagian masyarakat yang menempatkan laki-laki lebih tinggi daripada perempuan.

- Adanya jurang pemisah antara orang kaya dengan orang miskin.

- Di Amerika Serikat, adanya penggolongan antara orang yang berkulit putih dengan orang yang berkulit hitam ( orang Negro ),Orang kulit putih beranggapan bahwa mereka adalah orang pribumi.Sedangkan orang Negro dianggap sebagai budak dan merupakan sumber kerusuhan dan kekacauan.

- Stevan   yang beragama Kristen enggan berteman dengan Yusuf yang beragama islam.Hal ini dikarenakan perbedaan agama

   Adapun dampak negatif diskriminasi,yaitu :

- Mengakibatkan munculnya sifat yang buruk yaitu kecongkakan atau kesombongan.

- Membanggakan diri sendiri dan meremehkan orang lain

- Memunculkan sikap apatis (sifat masa bodoh) yang menumbuhkan kehancuran tatanan masyarakat

- Manusia terkoyak-koyak pada golongannya sendiri

e. Sikap dan Perilaku Muslim yang Menjauhi Sifat Hasud, Riya' dan Zalim, dan Diskriminasi

- Selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt

-  Selalu mensyukuri nikmat dan karunia Allah Swt yang diberikan dan menyadari bahwa Allah Swt memberikan nilai lebih antara satu dengan yang lain.

- Selalu menanamkan komitmen pribadi dalam setiap tindakannya dalam pergaulan di masyarakat; yaitu menjadikan dirinya sebagai penyuluh, bukan hakim, menjadikan dirinya sebagai seorang model muslim yang istiqomah, bukan menjadi pengecam saudaranya, menjadikan dirinya bagian menjadi solusi dan bukan bagian dari masalah, dan menjadikan setiap usahanya membawa manfaat bukan mudharat.

- Menyadari bahwa yang membedakan manusia di sisi Allah adalah kualitas ketaqwaan
mereka.

- Melihat  keragaman ciptaan, bangsa dan suku adalah sesuatu yang wajar dan niscaya.

- Allah tidak melihat kemuliaan seseorang dari penampilan luar.

- Membiasakan diri menghindari sifat-sifat  saling merendahkan, saling mencela, saling memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan, saling berperasangka jelek (saling curiga), saling mencari-cari kejelekan orang lain, saling menggunjig

   Dari artikel tentang hasud, riya dan deskriminasi ini semoga dapat membantu kawan-kawan dalam mengerjakan tugas pelajaran akidah akhlaknya. Jangan lupa like dan shere ya, supaya teman-teman kalian juga dapat mempunyai banyak pengetahuan. Terima kasih susah mampir di blog kami sekali lagi terima kasih.

0 comments:

Post a Comment

Propellerads