Home » , » Prilaku Konsumen dan Produsen

Prilaku Konsumen dan Produsen

Written By Akmal AZB on Tuesday, 28 March 2017 | 10:01

   Hai selamat datang di blog kami. Bertemu lagi dengan saya. Dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang prilaku konsumen dan produsen. Tentu saja agar kawan-kawan bisa dengan mudah untuk mempelajarinya.

   Dari materi ini saya akan menjelaskan dari pengertian, macam-macar, pola, faktor dan dampaknya. Untuk lebih jelasnya mari kita langsung saja simak materinya dibawah ini. Let's go!!!

Prilaku Konsumen dan Produsen

A.  Manfaat Dan Nilai Suatu Barang

1.  Manfaat Dan Nilai Suatu Barang

   Barang dan jasa diperlukan manusia karena mengandung nilai-nilai tertentu yang dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan hidupnya. Nilai-nilai tersebut disebut nilai guna. Nilai guna
bersifat subyektif karena nilai guna suatu barang/ jasa bagi setiap manusia berbeda.

2.  Kegunaan Benda

Suatu barang/ benda mempunyai nilai guna karena dapat digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan, sehingga nilai kegunaannya dapat direkayasa. Kegunaan benda dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

a.  Utility of form

   Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila bentuk benda tersebut diubah dari bentuk asalnya. Contoh: sebidang kayu akan lebih berguna bila dibuat kursi dan meja.

b.  Utility of place

   Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila diindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Contoh: surplus hasil panen di suatu daerah mungkin akan terbengkalai karena tidak laku dijual di daerah tersebut dan bahkan menjadi busuk.

   Namun apabila hasil panen itu dipindahkan ke tempat lain, suatu daerah yang kekurangan, maka nilai kegunaannya aka bertambah.

c.  Utility of time

   Suatu benda akan bertambah kegunaannya bila dikaitkan dengan waktu penggunan benda tersebut. Contoh: jas hujan akan berguna pada musim hujan.

d.  Utility of possessio/ ownership

   Suatu benda akan meningkat kegunaannya bila terjadi perpindahan kepemilikan/
dimiliki orang yang tepat. Contoh: kamar hotel akan berguna bila disewa orang.

3.  Nilai Obyektif dan Nilai Subyektif

a.  Nilai obyektif

   Yaitu nilai yang didasarkan pada barang atau jasanya. Suatu barang mempunyai nilai obyektif karena dapat memuaskan banyak orang. Contoh: beras, tepung, pakaian.

b.  Nilai subyektif

   Yaitu nilai yang didasarkan pada sudut pandang/ kepentingan orang yang membutuhkannya.

c.  Nilai Pemakaian dan Penukaran

1)  Nilai Pemakaian (value in use)
Yaitu nilai barang/ jasa yang digunakan orang-orang untuk memuaskan kebutuhan hidupnya

2)  Nilai penukaran

   Yaitu penghargaan terhadap barang/ jasa karena dapat ditukarkan dengan barang/ jasa lain.

   Suatu barang/ jasa baru akan mendapatkan penghargaan, bila:

-Manusia memerlukan barang/ jasa tersebut

-Barang/ jasa diperkirakan dapat dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan manusia

-Persediaan barang/ jasa tersebut jumlahnya terbatas.

B.  Perilaku Konsumen

1.  Konsumsi

   Adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi menghabiskan faedah suatu benda
dalam rangka pemenuhan kebutuhan.

a.  Ciri-ciri dan pembagian benda konsumsi

1)  Ciri-ciri benda konsumsi, yaitu:

a)  Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup

b)  Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus/ berangsur-angsur.

2)  Benda konsumsi dapat dibedakan menjadi:

a)  Benda yang habis dalam sekali pemakaia. Contoh: makanan, minuman, dan obat-obatan.

b)  Benda yang pemakaiannya berulang-ulang atau pemakaiannya dalam waktu relatif lama. Contoh: baju, tas, dan sepatu.

b.  Tujuan kegiatan konsumsi
Adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung.

c.  Pola konsumsi

   Ada beberapa faktor yang mempengaruhi faktor pola konsumsiseorang konsumen, antara lain:

1)  Penghasilan

2)  Pendidikan

3)  Tempat tinggal dan iklim

4)  Agama/ kepercayaan

5)  Umur

6)  Kebangsaan

7)  Pekerjaan

2.  Konsumen

   Adalah pihak yang membutuhkan barang/ jasa sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

a.  Penggolongan konsumen

   Berdasarkan kenyataan yang ada di pasar, kita dapat membagi konsumen menjadi 3, yaitu:

1)  Konsumen akhir

   Yaitu pembeli di pasar umum (cosumer market) di pasar tradisional maupun modern. Terdiri dari keluarga rumah tangga konsumsi.

2)  Konsumen industri

   Yaitu pembeli di pasar industri (industrial market), yakni pasar khusus barang-barang untuk keperluan industri, seperti bahan baku produksi, perlengkapan
produksi, dan peralatan industri. Terdiri orang-orang dari rumah tangga perusahaan/ produksi.
3)  Konsumen antara penjual/ pedagang.

   Yaitu para pembeli di pasar ulang (reseller market), yakni pasar pedagang perantara/ pasar penjual ulang. Terdiri orang-orang dan wakil perusahaan yang disebut sebagai perantara dalam penjualan, perdagangan, makelar, distributor,
dll.

b.  Watak konsumen

   Menurut Koler (1984) para konsumen terpengaruh oleh:

1)  Sifat-sifat budaya

2)  Kebudayaan (culture) adalah sumber paling dasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang.

3)  Sosial

4)  Pribadi

   Faktor yang mempengaruhi seorang konsumen:

a)  Usia dan tahapan siklus hidup

b)  Pekerjaan

c)  Keadaan ekonomi/ penghasilan

d)  Gaya hidup dan selera

e)  Kepribadian dan konsep diri

5)  Psikologis

   Faktor utama yang mempengaruhi pembeli:

a)  Motivasi

b)  Persepsi

c)  Belajar

d)  Kepercayaan

3.  Teori Perilaku Konsumen

   Adalah upaya orang-orang untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhannya, baik barang atau jasa, melalui upaya pemenuhan sendiri maupun dengan menggunakan daya beli yang dimiliki.

a.  Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marjinal

1)  Nilai guna total ( total utility)
Yaitu tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen saat/ setelah mengkonsumsi sejumlah barang/ jasa tertentu secara keseluruhan. Contoh: suatu kecenderungan pembelian durian di tiap kios buah dan supermarket, pada Minggu I jumlah durian yang terjual oleh pemasok adalah 15 ton dan Minggu
II 20 ton, berarti nilai guna total durian sebesar 5. Hal ini menunjukkan meningkatnya kepuasn total konsumen terhadap durian.

2)  Nilai guna marjinal ( marginal utility)

   Yaitu perubahan kepuasan yang dinikmati dari setiap barang/ jasa yang dikonsumsi. Contoh: suatu potong kue I mempunyai nilai guna total 20, kemudian satu potong II menghasilkan nilai guna total 35, sehingga nilai guna marjinalnya adalah 15.

b.  Nilai Guna dan Kepuasan

   Teori kardinal dan masalah kepuasan disebut sebagai teori nilai guna dengan mengkuantifikasikan (menghitung tingkat) kepuasan.

1)  Kepuasan yang semakin menurun (Hukum Gossen I)

   Contoh: dalam kehidupan sehari-hari adalah bila seseorang mengkonsumsi air minum. Bagi oarang yang sedang haus, air dalam gelas I mempunyai nilai yang sangat tinggi karena mampu melepaskan kehausannya. Kemudian air gelas II masih mempunyai nilai tinggi karena akan memenui kepuasannya.

   Namun kepuasan dari air dalam gelas berikutnya sudah berkurang. Apalagi kalau ditambah dengan air gelas berikutnya, sudah dianggap tidak memuaskan lagi.

   Bunyi Hukum Gossen I: Hukum Nilai guna marginal yang semakin menurun

“Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara
terus menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh”

2)  Dampak penurunan ilai guna total terhadap nilai marjinal

   Hukum Gossen I memperlihatkan turunnya kepuasan setelah melampaui tingkat kepuasan maksimal. Dampak dari penurunan nili guna total ini berbanding lurus dengan nilai marjinal. Sehingga apabila nilai guna total turun
maka nilai guna marjinal juga turun.

3)  Keseimbangan nilai guna (Hukum Gossen II)

   Contoh: jika seseorang merasakan lapar dan haus maka ia butuh makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhannya. Ia kemudian membeli makanan dan
minuman sampai ke batas kekenyangannya. Seandainya uangnya sisa ikan dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

   Bunyi Hukum Gossen II:

“pada dasarnya, orang berusaha supaya kebutuhannya yang berbagai
jenis itu dipenuhi secara harmonis. Dengan kata lain setiap orang akan
berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya sedemikian rupa, hingga dicapai suatu keseimbangan”.

   Dengan kata lain :

“Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yangdikonsumsinya.”

C.  Perilaku Produsen

1.  Produksi

   Adalah kegiatn menambah faedah suatu benda/ menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

a.  Tujuan kegiatan produksi

   Adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.

   Kemakmuran tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.

b.  Faktor-faktor produksi

   Yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Antara lain:

1)  Alam

   Ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi.

2)  Tenaga kerja

   Merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi.

3)  Modal

   Sebagai penunjang dalam mempercepat/ menambah kemampuan dalam memproduksi.

4)  Keahlian

   Merupakan faktor yan sangat penting dalam menentukan maksimal/ tidak hasil suatu proses produksi.

c.  Macam-macam sifat produksi yang dapat dipilih produsen:

1)  Produksi satuan

2)  Produksi masa

3)  Produksi seri

4)  Produksi pesanan

2.  Produsen

   Adalah para individu/ badan yang mempunyai kegiatan membuat barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen, mendistribusikannya, serta menjualnya kepada konsumen.

3.  Teori Perilaku Produsen

   Erat kaitannya dengan:

-Menjadi kreator dan desainer dalam penciptaan barang/ jasa.

-Memilih, mengkombinasikan faktor-faktor produksi dan teknologi, serta
mendyagunakan secara efisien.

-Memilih tempat dan menata letak mesin untuk proses produksi.

-Melaksanakan proses produksi untuk meningkatkan daya guna barang/ jasa dan memperbanyak persediaan barang/jasa untuk kepentinga masyarakat.

-Mendistribusikan dan menjual barang/ jasa kepada konsumen.

a.  Klasifikasi faktor produksi

1)  Faktor produksi tetap

   Yaitu faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam waktu tertentu.

Contoh: gedung dan mesin.

2)  Faktor produksi variabel

   Yaitu faktor produksi yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek.

Contoh: tenaga kerja dan bahan baku.

   Keputusan yang diambil produsen berkaitan dengan penggunaan faktor produksi dapat dibedakan atas dua jangka waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.

b.  Perluasan produksi

   Dapat dilakukan dengan jalan menambah faktor produksi (ekstensifikasi) atau meningkatkan produktivitasnya (intensifikasi). Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan sarana yang ada dengan memperhatikan:

1)  Keterbatasan faktor produksi

2)  Besar kecilnya pengaruh penambahan input terhadap output.

   Dalam meningkatkan produksi pertanian, perlu diteliti kombinasi penambahan input yang diperkirakan akan memberikan output paling besar (paling maksimal)

3)  Produk total, produk marjinal, produk rata-rata

   Jumlah output yang dihasilkan selama periode waktu tertentu disebut sebagai produk total (total product -TP). Sedangkan pertambahan output yang dihasilkan
dari pertambahan satu unit faktor produksi variabel (misal: tenaga kerja) dinamakan produk marjinal (marginal product-MP). Jika produk total dibagi dengan jumlah faktor produksi variabel yang digunakan untuk memproduksi, maka akan
dihasilakn produk rata-rata (average product-AP).

4)  Hukum produk marjinal yang semakin menurun

   Mula-mula penambahan jumlah pekerja tentu akan meningkatkan hasil produksi. Namun jika pekerja terus ditambah, tempat/ lahan produksi menjadi terlalu sesak oleh pekerja dan hasil kerja mereka tidak lagi maksimal.

5)  Hubungan antara produk total, produk marjinal, dan produk rata-rata

   Di titik A produk marjinal mencapai nilai maksimal, sedangkan kurva produk total berubah bentuknya dari cenbung menjadi cekung terhadap titik nol (origin).

   Di titik B produk rata-rata mencapai nilai maksimal. Kurva produk marjinal memotong produksi total bersinggungan dengan garis lurus dari titik origin dengan slope terbesar.

   Di titik C, ketika produk total mencapai angka maksimal, besarnya MP adalah nol.

   Dari artikel tentang perilaku konsumen dan produsen semoga dapat membantu kawan-kawan dalam mengerjakan tugas pelajaran ekonominya. Jangan lupa like dan shere ya, supaya teman-teman kalian juga dapat mempunyai banyak pengetahuan. Terima kasih susah mampir di blog kami sekali lagi terima kasih.

0 comments:

Post a Comment