Hai selamat datang di blog kami. Bertemu lagi dengan saya. Dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang pengertian ilmu hadis dan cabang-cabangnya dengan jelas dan padat. Tentu saja agar kawan-kawan bisa dengan mudah untuk mempelajarinya.
Dari materi ini saya akan menjelaskan dari pengertian dan cabang-cabangnya. Untuk lebih jelasnya mari kita langsung saha simak materinya dibawah ini. Let's go!!!
PENGERTIAN ILMU HADIS DAN CABANG-CABANGNYA
1. Pengertian Ilmu Hadis
Ilmu Hadis terbagi 2 :
a. Ilmu Hadis Riwayah, yaitu :
علم يشتمـل على أقـوال النبي صلى الله عليه وسلم وأفعـاله وروايتـها وضبطـها وتحرير ألفاظـها
“Ilmu pengetahuan yang mencakup perkataan dan perbuatan Nabi saw, baik periwayatannya, pemeliharaannya, maupun penulisan atau pembukuan lafaz-lafaznya.”
Objek Ilmu Hadis Riwayah adalah periwayatan yang disandarkan kepada diri Nabi saw, baik perkataan, perbuatan maupun ketetapannya bahkan hingga sifat-sifatnya tanpa membicarakan nilai shahih atau tidaknya.
Manfaat mempelajari Ilmu Hadis Riwayah adalah untuk menghindari adanya penukilan yang salah dari sumbernya yang pertama yaitu Rasulallah saw.
Pendiri atau Tokohnya adalah Muhammad bin Muislim bin al-Syihab al-Zuhri (w.124 H), Khalifah Umar bin Abdul Aziz (w.101 H), dan Abu Bakar Muhammad bin Amr bin Hazm.
b. Ilmu Hadis Dirayah, yaitu :
علم يعرف منه حقيقة الرواية وشروطها وأنواعها وأحكامها وحال الرواة وشروطهم وأصناف المرويات وما يتعـلق بها
“Ilmu pengetahuan utuk mengetahui hakikat periwayatan, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukumnya, serta untuk mengetahui keadaan para perawi, baik syarat-syaratnya, macam-macam hadis yang diriwayatkan dan segala yang berkaitan dengannya.”
Objek Ilmu Hadis Dirayah adalah keadaan para perawi hadis (baik yang menyangkut pribadinya seperti; akhlak, tabi’at, keadaan hafalannya, maupun yang menyangkut persambungan dan terputusnya asand) dan hadis yang diriwayatkannya (dari sudut keshahihan, ke-dha’ifan, dan sudut lain yang berkaitan dengan keadaan matan hadis).
Manfaat mempelajari Ilmu Hadis Dirayah antara lain;
1) Mengetahui perkembangan hadis dan ilmu hadis sejak masa Nabi saw sampai sekarang.
2) Mengetahui tokoh-tokoh dan upayanya dalam mengumpulkan, memelihara dan meriwayatkan hadis.
3) Mengetahui kaidah-kaidah yang digunakan ulama hadis dalam mengklasifikasikan hadis.
4) Mengetahui istilah-istilah, nilai-nilai dan criteria-kriteria hadis sebagai pedoman dalam beristinbath.
Pendiri atau Tokohnya adalah Al-Qadhi Abu Muhammad al-Hasan bin Abdurrahman bin Khalad al-Ramahurmuzi (w.360 H) dengan karyanya “Al-Muhaddis al-Fashil baina al-Rawi wa al-Wa’iy.”
2. Cabang-cabang Ilmu Hadis
a. Ilmu Rijal al-Hadis
علم يعرف به رواة الحديث من حيث أنهم رواة للحديث
“Ilmu untuk mengetahui para perawi hadis dalam kapasitasnya sebagai perawi hadis.”
b. Ilmu al-Jarh wa al-Ta’dil
علم يبحث عن الرواة من حيث ما ورد في شأنهم مما يشنيهم أو يزكيهم بألفاظ مخصوصة
“Ilmu yang membahas tentang para perawi hadis dari segi yang dapat menunjukkan keadaan mereka, baik yang dapat mencacatkan atau membersihkan mereka, dengan ungkapan atau lafaz tertentu.”
c. Ilmu Tarikh al-Ruwah
العلم الذي يعرف برواة الحديث من الناحية التى تتعلق بروايتهم للحديث
“Ilmu untuk mengetahui para perawi hadis yang berkaitan dengan usaha periwayatan mereka terhadap hadis.”
d. Ilmu ‘Ilal al-Hadis
علم يبحث عن الأسباب الخفية الغامضة من حيث أنها تقدح فى صحة الحديث كوصل منقطع ورفع موقوف وإدخال حديث فى حديث وما شابه ذلك
“Ilmu yang membahas sebab-sebab yang tersembunyi yang dapat mencacatkan keshahihan hadis, seperti mengatakan muttashil terhadap hadis yang munqathi’, menyebut marfu’ terhadap hadis yang mauquf, memasukkan hadis ke dalam hadis lain, dan yang semisalnya.”
e. Ilmu al-Nasikh wa al-Mansukh
العلم الذى يبحث عن الأحاديث المتعارضة التى لايمكن التوفيق بينها من حيث الحكم على بعضها بأنه ناسخ وعلى بعضها الأخر بأنه منسوخ فما ثبت تقدمه كان منسوخا وما ثبت تأخره كان ناسخا
“Ilmu yang membahas hadis-hadis yang berlawanan yang tidak memungkinkan untuk dipertemukan, karena bahkan saling menghapus, dimana hadis yang datang lebih dulu disebut mansukh, dan yang datang kemudian disebut nasikh.”
f. Ilmu Asbab al-Wurud al-Hadis
“Yaitu suatu ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang sebab-sebab dan waktu Nabi saw menuturkan sabdanya.”
g. Ilmu Gharib al-Hadis
عبارة عما وقع فى متون الأحاديث من الألفاظ الغامضة البعيدة من الفـهم لقـلة استعمـالها
“Yaitu ungkapan dari lafaz-lafaz yang sulit dan rumit untuk dipahami yang terdapat dalam matan hadis karena jarang digunakan.”
h. Ilmu al-Tashif wa al-Tahrif
“Yaitu ilmu pengetahuan yang berusaha menerangkan tentang hadis-hadis yang sudah diubah titik atau syakalnya (mushahhaf) dan bentuknya (muharraf).”
i. Ilmu Mukhtalif al-Hadis
علم يبحث عن الأحاديث التى ظاهرها التناقض من حيث إمكان الجمع بينها إما بتقييد مطلقها أو بتخصيص عامها أو حملها على تعـدد الحادثة أو غير ذلك
“Ilmu yang membahas hadis-hadis yang menurut lahirnya saling bertentangan, yang berkemungkinan dapat dikompromikan antara keduanya, baik dengan cara mentaqyid kemutlakannya atau mentakhsis keumumannya atau dengan cara membawanya kepada beberapa kejadian yang relevan dengan hadis tersebut.”
Dari artikel tentang pengertian ilmu hadis dan cabang-cabangnya ini semoga dapat membantu kawan-kawan dalam mengerjakan tugas pelajaran hadisnya. Jangan lupa like dan shere ya, supaya teman-teman kalian juga dapat mempunyai banyak pengetahuan. Terima kasih susah mampir di blog kami sekali lagi terima kasih.
0 comments:
Post a Comment