Home » , » Jual Beli dan Khiyar

Jual Beli dan Khiyar

Written By Akmal AZB on Tuesday, 28 March 2017 | 12:25

   Hai selamat datang di blog kami. Bertemu lagi dengan saya. Dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang jual beli. Tentu saja agar kawan-kawan bisa dengan mudah untuk mempelajarinya.

   Dari materi ini saya akan menjelaskan dari pengertian, macam-macam, syarat dan dasar hukumnya. Untuk lebih jelasnya mari kita langsung saja simak materinya dibawah ini. Let's go!!!

A. JUAL BELI

1. Pengertian dan Dasar hukum Jual Beli

   Menurut bahasa jual beli berasal dari kata (بَاعَ – يَبِيِعُ – بَيْعًا) artinya tukar menukar sesuatu dengan sesuatu, menurut istilah jual beli adalah suatu transaksi tukar menukar barang atau harta yang mengakibatkan pemindahan hak milik sesuai dengan Syarat dan Rukun tertentu.

   Dasar hukum jual beli bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits :
Firman Allah SWT :

   “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS. Al Baqarah : 275).

Sabda Rasulullah SAW :

   “Pendapatan yang paling utama dari seorang adalah hasil usaha sendiri dan hasil jual beli yang mabrur” (HR. Thabrani).

2. Syarat dan Rukun Jual Beli

a. Syarat Barang yang Diperjual Belikan

1). Barang itu suci, artinya bukan barang najis.

2). Barang itu bermanfaat.

3).Barang itu milik sendiri atau milik orang lain yang telah mewakilkan untuk menjualnya.

4). Barang itu dapat diserah terimakan kepemilikannya.

5). Barang itu dapat diketahui jenis, ukuran, sifat dan kadarnya.

b. Syarat Penjual dan Pembeli

1). Berakal sehat, orang yang tidak sehat pikirannya atau idiot (bodoh), maka akad jual belinya tidak sah.

2). Atas kemauan sendiri, artinya jual beli yang tidak ada unsur paksaan.

3). Sudah dewasa (Baligh), artinya akad jual beli yang dilakukan oleh anak-anak jual belinya tidak sah, kecuali pada hal-hal yang sifatnya sederhana atau sudah menjadi adat kebiasaan. Seperti jual beli es, permen dan lain-lain.

4). Keadaan penjual dan pembeli itu bukan orang pemboros terhadap harta, karena keadaan mereka yang demikian itu hartanya pada dasarnya berada pada tanggung jawab walinya.

c. Rukun Jual Beli

1). Ada penjual.

2). Ada pembeli.

3). Ada barang atau harta yang diperjual belikan.

4). Ada uang atau alat bayar yang digunakan sebagai penukar barang.

5). Ada lafadz ijab qabul, yaitu sebagai bukti akan adanya kerelaan dari kedua belah pihak.

3. Jual Beli yangTerlarang

a. Jual beli yang sah tapi terlarang, antara lain:

1). Jual beli yang harganya diatas/dibawah harga pasar dengan cara menghadang penjual sebelum tiba dipasar. Sabda Nabi SAW dari Ibnu Abbas ra.:

   “Janganlah kamu menghadang orang yang berangkat kepasar”(Muttafaq Alaih).

2). Membeli barang yang sudah dibeli atau dalam proses tawaran orang lain. Sabda Nabi SAW :

   “Janganlah seseorang menjual sesuatu yang telah dibeli orang lain” (Muttafaq Alaih).

3). Jual beli barang untuk ditimbun supaya dapat dijual dengan harga mahal dikemudian hari, padahal masyarakat membutuhkannya saat itu. Sabda Rasulullah SAW :

   “Tidak ada yang menahan barang kecuali orang yang durhaka (salah)” (HR. Muslim).

4). Jual beli untuk alat maksiat:
Firman Allah SWT :

   “Dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”(QS. Al Maidah: 2).

5). Jual beli dengan cara menipu, sabda Nabi SAW :

   “Nabi melarang memperjual belikan barang yang mengandung tipuan”(HR. Muslim).

6). Jual beli yang mengandung riba, Firman Allah SWT. :

   “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda”(QS. Ali Imran: 130).

b. Jual beli terlarang dan tidak sah, yaitu :

1). Jual beli sperma binatang, Sabda Nabi SAW. dari Jabir ra.:

   “Nabi SAW. telah melarang menjual air mani binatang jantan” (HR. Muslim dan Nasa’i).

2). Menjual anak ternak yang masih dalam kandungan induknya.
sabda Nabi SAW.dari Abu Hurairah ra.:
ا
   “Bahwa Nabi SAW. melarang menjual belikan anak ternak yang masih dalam kandungan induknya” (HR Al Bazzar).

3). Menjual belikan barang yang baru dibeli sebelum diserah terimakan kepada pembelinya,
sabda Nabi SAW. :

   “Janganlah kamu menjual sesuatu yang kamu beli sebelum kamu terima”(HR. Ahmad dan Al Baihaqy).

4). Menjual buah-buahan yang belum nyata buahnya, Sabda Nabi SAW. dari Ibnu Umar ra. :

   “Nabi SAW. Telah melarang menjual buah-buah yang belum tampak manfaatnya”
(Muttafaq Alaih).

4. Hikmah Jual Beli

1. Membentuk kepribadian Muslim yang terhindar dari kepemilikan harta secara batil. (QS. An Nisa : 29).

2. Membentuk kepribadian Muslim yang terhindar dari kepemilikan harta secara riba (QS. Al Baqarah : 275).

3. Mendorong untuk saling menolong sesama manusia sehingga mempunyai nilai sosial kemasyarakatan (QS. Al Maidah : 2).

4. Melaksanakan hukum yang dihalalkan Allah SWT. Dan menjauhi yang diharamkan. (QS. Al Baqarah : 275).

5. Mendidik pihak penjual dan pembeli agar memiliki sifat-sifat tenggang rasa, saling hormat menghormati, lapang dada dan tidak tergesa-gesa.

   Sabda Nabi SAW. Dari Jabir ra.:

“Allah memberi rahmat kepada orang yang berlapang dada pada saat menjual, pada saat membeli dan pada saat menagih hutang (HR. Bukhari dan Tirmidzi).

B. KHIYAR

   Khiyar menurut bahasa artinya memilih yang terbaik, sedangkan menurut istilah khiyar ialah : memilih antara melangsungkan akad jual beli atau membatalkan atas dasar pertimbangan yang matang dari pihak penjual dan pembeli.

1. Jenis-jenis Khiyar

Khiyar ada 3 macam, yaitu :

a. Khiyar Majlis, artinya memilih untuk melangsungkan atau membatalkan akad jual beli sebelum keduannya berpisah dari tempat akad. Sabda Rasulullah SAW. :

   “Dua orang yang berjual beli boleh memilih (meneruskan atau mengurungkan) jual belinya selama keduanya belum berpisah” (HR. Bukhari dan Muslim).

b. Khiyar Syarat, yaitu khiyar yang dijadikan syarat waktu akad jual beli, artinya si pembeli atau si penjual boleh memilih antara meneruskan atau mengurungkan jual belinya selama persyaratan itu belum dibatalkan setelah mempertimbangkan dalam dua atau tiga hari.

   Khiyar syarat paling lama tiga hari. Sabda Nabi SAW. :

   “Engkau boleh melakukan khiyar pada segala barang yang telah engkau beli selama tiga hari tiga malam” (Al Baihaqi dari Ibnu Majah).

c. Khiyar Aibi, yaitu memilih melangsungkan akad jual beli atau mengurungkannya bilamana terdapat bukti cacat pada barang.

2. Hikmah dan Manfaat Khiyar

   Adapun hikmah khiyar antara lain adalah :

1. Mendidik masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan jual beli.

2. Menghindarkan kemungkinan terjadinya unsur penipuan dalam jual beli.

3. Mendidik penjual agar bersikap jujur dalam menjelaskan kualitas barang dagangannya.

4. Menghindarkan terjadinya penyesalan dikemudian hari bagi penjual dan pembeli.

   “Dari Abu Hurairah RA Nabi SAW. bersabda : Barang siapa mencabut (jual beli) terhadap
orang yang menyesal, maka Allah mencabut kerugiannya” (HR. Al Bazzar

   Dari artikel tentang jual beli ini semoga dapat membantu kawan-kawan dalam mengerjakan tugas pelajaran fikihnya. Jangan lupa like dan shere ya, supaya teman-teman kalian juga dapat mempunyai banyak pengetahuan. Terima kasih susah mampir di blog kami sekali lagi terima kasih.

1 comments:

  1. Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
    Kaos Islami Dakwah

    Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
    Hati yang Tulus Tak Bisa Direkayasa

    ReplyDelete