Hai selamat datang di blog kami. Bertemu lagi dengan saya. Dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang akhlak tercela dengan jelas dan padat. Tentu saja agar kawan-kawan bisa dengan mudah untuk mempelajarinya.
Dari materi ini saya akan menjelaskan dari pengertian, macam-macam dan penyebabnya. Untuk lebih jelasnya mari kita langsung saha simak materinya dibawah ini. Let's go!!!
Akhlak Tercela
A. Akhlak Tercela
Sikap tercela atau Akhlaqul Madzmumah dapat juga disebut dangan istilah akhlaqus sayyi’ah dan akhlakul muhlikat, artinya sikap dan prilaku yang dilarang oleh allah SWT atau tidak sesuai dangan syari’at yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Untuk itu sikap dan prilaku semacam ini harus di tinggalkan oleh siapa pun yang ingin menjadi umat Nabi Muhammad SAW .
B. Macam-Macam Akhlak Tercela
Dibawah ini merupakan contoh-contoh perilaku tercela:
1. Syirik
Perbuatan syirik adalah perbuatan dosa besar dan tak terampuni. Karena ini adalah perbuatannya para orang-orang kafir.
2. Ghibah
Ghibah menurut bahasa artinya pergunjingan. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud dengan ghibah adalah menyebut atau memperkatakan perihal seseorang ketika seseorang itu tidak hadir dan ia tidak menyukai atau membencinya, seandainya perkataan tersebut sampai kepadanya.
3. Riya
Riya secara bahasa artinya menampakan atau memperlihatkan. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud dengan riya adalah menampakan atau memperlihatkan amal perbuatan supaya mendapatkan pujian dari orang lain. Riya ini dapat disebut syirik ashghar (syirik kecil), karena menunjukkan atau mencari sesuatu bukan kepada Allah SWT.
4. Ujub
Yang dimaksud dengan ujub adalah perasan bangga yang berlebih-lebihan atas segala kemampuan dan kekayaan yang dimilikinya serta merasa bahwa semua itu semata-mata prestasi dari hasil kerja keras yang telah dilakukannya.
5. Takabur
Takabur secara bahasa artinya membesarkan diri atau menganggap dirinya lebih dibandingkan dengan orang lain. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud dengan takabur adalah suatu sikap mental yang menganggap rendah orang lain sementara ia menganggap tinggi dan mulia terhadap dirinya sendiri.
6. Namimah
Menurut bahasa namimah artinya adu domba. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud dengan namimah adalah memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan. Namimah dilarang karena akan merusak hubungan persaudaraan. Kalau terjadi putusnya hubungan persaudaraan, maka akan menimbulkan hal-hal yang bersifat negatif, baik yang langsung maupun tidak langsung terhadap sesama manusia lainnya.
7. Thama’
Thama’ menurut bahasa artinya berlebih-lebihan. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud dengan thama’ adalah suatu sikap untuk memiliki hal-hal yang bersifat duniawi secara berlebih-lebihan. Hidup di dunia ini hanya sementera, tidak ada yang abadi, artinya semua yang ada di dunia ini pasti akan musnah, termasuk harta yang kita miliki. Akhirat adalah tempat kehidupan yang abadi, artinya tidak ada lagi kehidupan setelah akhirat. Maka dari itu janganlah kita terlalu berlebih-lebihan dalam mencari harta atau terlalu mementingkan kehidupan duniawi, tetapi kita harus memperbanyak bekal untuk menuju kehidupan di akhirat dengan cera beribadah dan beramal shaleh. Untuk itu setiap manusia harus mampu bersikap sederhana dalam hal-hal yang bersifat duniawi agar tidak terjebak kedalam kebinasaan dan kerugian di akhirat kelak.
8. Mubadzir
Yang dimaksud mubadzir disini adalah sikap mempergunakan sesuatu secara berlebih-lebihan dengan tidak mempertimbangkan kadar kecukupan sehingga menimbulkan kesia-siaan. Di dalam islam sikap mubadzir dilarang karena mengandung unsur sia-sia terhadap suatu nikmat yang diberikan Allah SWT. Semua nikmat yang telah diberikan Allah SWT kelak akan dimintai pertanggung jawabannya. Maka untuk itu segala kenikmatan yang diberikan Allah SWT kepada kita, harus di syukuri dan dipergunakan secara efektif dan efisien.
9. Su’udzan
Su’udzan artinya berburuk sangka. Sikap buruk sangka ini sangat di larang dalam islam dan harus di jauhi, karna akan merusak hati dan kepribadian seorang muslim dalam kehidupan bermasyarakat.
10. Bakhil
Secara bahasa bakhil diartikan kikir. Sedangkan menurut istilah bakhil adalah suatu sikap mental yang enggan mengeluarkan harta atau lainnya kepada orang silain yang membutuhkannya, sementara dirinya berkecukupan atau berlebihan. Orang yang bersikap bakhil berarti ia egois, hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak memiliki kepedulian dan rasa kasih sayang terhadap orang lain.
C. Faktor-Faktor Penyebab Akhlak Tercela
Akhlak Tercela bisa ditimbulkan oleh;
1. Faktor Internal
a. Keadaan fluktuasi iman
b. Bisikan nafsu-syaitan
c. Makanan-minuman haram
2. Faktor Eksternal
a. Milleuw/ Lingkungan
b. Pergaulan
Al-Ghazali menerangkan 4 hal yang mendorong manusia melakukan perbuatan tercela (maksiat) diantaranya :
1. Dunia dan isinya, yaitu berbagai hal yang bersifat material (harta, kedudukan) yang ingin dimiliki manusia sebagai sebagai kebutuhan dalam melangsungkan hidupnya (agar bahagia).
2. Manusia selain mendatangkan kebaikan, manusia dapat mengakibatkan keburukan, seperti istri, anak. Karena kecintaan kepada mereka, misalnya, dapat melalaikan manusia dari kewajibannya terhadap Alloh dan terhadap sesama.
3. Setan (iblis). Setan adalah musuh manusia yang paling nyata, ia menggoda manusia melalui batinnya untuk berbuat jahat dan menjauhi Tuhan.
4. Nafsu, nafsu ada kalanya baik (muthmainnah) dan ada kalanya butuk (amarah) akan tetapi nafsu cenderung mengarah kepada keburukan (Asmaran, 1992 : 131 – 140).
D. Sifat Tercela Ada Dua Macam
Pada dasarnya sifat dan perbuatan yang tercela dapat dibagi menjadi dua bagian (Zahruddin, Hasanuddin Sinaga, 2004 : 154 – 157) yaitu :
1. Maksiat lahir
Maksiat berasal dari Bahasa Arab, ma’siyah artinya “pelanggaran oleh orang yang berakal baligh ( mukallaf), karena melakukan perbuatan yang dilarang, dan meninggalkan pekerjaan yang diwajibkan oleh syariat Islam.
Maksiat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
a. Maksiat lisan, seperti berkata-kata yang tidak memberikan manfaat, berlebih-lebihan dalam percakapan, berbicara hal yang batil, berdebat dan berbantah yang hanya mencari menangnya sendiri tanpa menghormati orang lain, berkata kotor, mencaci maki atau mengucapkan kata laknat baik kepada manusia, binatang maupun kepada benda-benda lainnya, menghina, menertawakan atau merendahkan orang lain, berkata dusta, dan lain sebagainya.
b. Maksiat telinga, seperti mendengarkan pembicaraan orang lain, mendengarkan orang yang sedang mengumpat, mendengarkan orang yang sedang namimah, mendengarkan nyanyian-nyanyian atau bunyi-bunyian yang bisa melalaikan ibadah kepada Alloh SWT.
c. Maksiat mata, seperti melihat aurat wanita yang bukan muhrimnya, melihat aurat laki-laki yang bukan muhrimnya, melihat orang lain dengan gaya menghina, melihat kemungkaran tanpa beramar makruf nahi mungkar.
d. Maksiat tangan, seperti menggunakan tangan untuk merampok, menggunakan tangan untuk mencopet, menggunakan tangan untuk merampas, menggunakan tangan untuk mengurangi timbangan.
2. Maksiat batin
Maksiat batin lebih berbahaya dibandingkan dengan maksud maksiat lahir, karena tidak terlihat, dan lebih sukar dihilangkan. Selama maksiat batin belum dilenyapkan maksiat lahir tidak bisa dihindarkan dari manusia. Bahkan para sufi menganggap maksiat batin sebagai najis maknawi, yang karena adanya najis tersebut, tidak memungkinkan mendekati Tuhan (taqarrub Ila Alloh).
Maksiat batin berasal dari dalam hati manusia, atau digerakkan oleh tabiat hati. Sedangkan hati memiliki sifat yang tidak tetap, berbolak-balik, berubah-ubah, sesuai dengan keadaan atau sesuatu yang mempengaruhinya. Hati terkadang baik, simpati, dan kasih sayang, tetapi disaat lainnya hati terkadang hati jahat, pendendam, syirik dan sebagainya.
E. Metode Menghindari dan Mengobati Akhlak Tercela
1. Menghindari makanan- minuman yang syubhat dan haram.
2. Memilih teman pergaulan dan milleuw yang baik.
3. Melakukan riadhah seperti muhasabah, mujahadah, dzikir.
4. Melakukan metode Takhalli, Tahalli dan Tajalli.
5. Menjaga soliditas iman.
Dari artikel tentang akhlak tercela ini semoga dapat membantu kawan-kawan dalam mengerjakan tugas pelajaran akidah akhlaknya. Jangan lupa like dan shere ya, supaya teman-teman kalian juga dapat mempunyai banyak pengetahuan. Terima kasih susah mampir di blog kami sekali lagi terima kasih.
0 comments:
Post a Comment